Kamis, 23 Januari 2014

INFO HARGA SINGKONG TERKINI

Hari hari yang kian tidak menentu untuk harga singkong, 2 minggu yang lalu sempat harga singkong mengalami kenaikan tapi saat ini di minggu terakhir bulan Januari 2014 harga singkong kembali tergelincir berada di kisaran Rp. 780,- per Kg (kotor)  yang artinya Rp. 620,- per Kg (bersih).

Ditengah tengah curah hujan yang sangat tinggi, saat ini petani hanya berpasrah dan harap harap cemas, apakah singkong singkong mereka dapat bertahan sampai curah hujan mereda ataukan mereka harus dengan terpaksa menjual singkongnya dibawah tekanan harga yang sedang rendah.

Disaat seperti ini pemerintah tak bergeming untuk membatu para petani agar singkongnya tetap mempunyai nilai ekonomis yang layak. Pemerintah diam seribu kata seolah itu bukan urasan mereka.

Salam Petani,
by : esawe

Selasa, 14 Januari 2014

INFO HARGA SINGKONG TERKINI

Info harga singkong 12 Januari 2014 di daerah lampung timur terus mengalamai kenaikan, yang pada hari sebelumnya adalah sekitar Rp. 875 per kg kini sudah mencapai Rp.890 per kg, kemungkinan yang akan terjadi sampai dengan bulan April harga akan semakin meningkat.

Tingkat curah hujan yang tinggi menyebabkan kekawatiran bagi sejumlah petani singkong yang berada di lahan yang cenderung basah.

Salam petani
by ; esawe

Jumat, 10 Januari 2014

KIAT KIAT MEMBELI KEBUN

1. teliti sebelum membeli
ini merupakan hal penting ketika anda akan membeli kebun sawit,
jangan sampai anda beli kucing dalam karung. bertanyalah kepada orang memiliki kompetensi dalam meneliti kebun tersebut karena kebun sawit itu banyak macam dan coraknya.
2. telusuri informasi
jangan sekali-kali anda percaya begitu saja dengan informasi yang disampaikan kepada anda sampai anda benar-benar melihatnya dengan mata kepala sendiri. hal ini berguna untuk menyiapkan buget pembelian kebun sawit yang anda inginkan.
3. cek status tanah
setelah anda menelusuri info kemudian periksalah legalitas kebun karena anda bukan membeli kacang rebus. jadi cek keabsahan surat dan dokumen yang ada ke pihak-pihak yang bersangkutan.
4. lakukan perjanjian jual beli
ketika semua tahapan diatas telah anda lakukan dan tidak menemukan kejanggalan, maka lakukanlah perjanjian jual beli dengan penjual bukan dengan mediator. karena mediator yang baik adalah yang mempertemukan penjual dengan pembeli langsung. saat itulah anda menawar harga serendah-rendahnya tapi jangan keterlaluan he.. intinya tawarlah harga yang pantas dengan spesifikasi kebun yang telah anda lihat.
5. lakukan pembayaran
ini merupakan langkah sebelum terakhir sebelum tanah menjadi hak milik anda sepenuhnya. lakukan pembayaran atau pelunasan dari harga yang telah disepakati dengan disaksikan oleh saksi dari kedua pihak.
6. balik nama surat atau pengurusan surat tanah
surat tanah merupakan bukti bahwa anda adalah empu dari kebun sawit tersebut. namun untuk sertifikat kebun sawit di atas 2 (dua) hektar biasanya didaftarkan atas beberapa nama jadi tidak heran kalau kebun sawit 50 (lima puluh) hektar mempunyai sertifikat sebanyak 25 (dua puluh lima) lembar serifikat dengan nama yang berbeda-beda. 


SADURAN DARI BLOG LAIN

SALAM PETANI
esawe

Kamis, 09 Januari 2014

INFO HARGA SINGKONG TERKINI

Info harga singkong disalah satu pabrik di Lampung tengah per tanggal 10 Januari 2014 :
Harga perkilogram Rp. 875 Potongan standard 14%  sehingga harga bersih standard adalah Rp.752,5
Jika ongkos anggut dan panen sekitar Rp. 150,- maka harga penjualan bersih Rp. 602,5 silahkan hitung keuntungan bersihnya setelah dikurangi biaya penanaman dan perawatan.

Salam petani
By ; esawe

Rabu, 08 Januari 2014

MENUNGGU HARGA SINGKONG NAIK

Sejak bulan awal bulan Oktober 2013 catatan buku kerja saya mencatat bahwa harga singkong dilampung semakin ambles, melorot, tak kunjung berhenti. Titik puncak terendah harga singkong adalah pada awal bulan Desember 2013 dimana harga singkong mencapai Rp. 700,- per Kg, dimana harga tersebut adalah harga di pabrik belum dikurangi dengan potongan kardar air, ongkos angkut dan ongkos panen. Saat ini jika di kurangi dengan ongkos panen Rp. 50,- per kg dan ongkos angkut Rp.90,- per kg makan penghasilan bersih sebelum potongan kadar adalah sekitar Rp.550,- harga yang kurang menggairahkan untuk para petani.





Begitu juga dengan saya saat ini nampak pada gambar diatas bahwa singkong saya tersebut sudah masanya untuk dipanen, akan tetapi harga terakhir di pertengahan bulan Januari 2014 adalah Rp.840,-per kg yang artinya harga bersih sebelum potongan kadar adalah sekitar Rp. 690,- per kg. Dengan terpaksa saya harus lebih sabar lagi untuk dapat memanen singkong saya agar saya dapat memperoleh hasil yang saya harapkan dari rencana awal, yang sejatinya singkong sudah harusnya di panen bulan Desember 2013 yang lalu,  tentunya dengan resiko yang ada, mengingat saat ini curah hujan sangat deras dan rapat sehingga akan dapat mengakibatkan singkong busuk.

Ini adalah pengalaman pertama saya menjadi seorang petani, yang memang betapa sulit petani melangkah, dari mulai mencari lahan, mengolah lahan, penanaman dan perawatan sampai dia dapat dipanen dan tidak sampai di situ saja, kita juga dihadapkan dengan gejolak harga panenan yang kadang membuat kita rugi atau tidak sesuai dengan hitungan kita diatas kertas. Semoga harga singkong akan kian membaik dan singkong saya tidak rusak karena gejala alam.

salam petani.
by : esawe
 
 

Selasa, 07 Januari 2014

PERKIRAAN MUSIM KEMARAU TAHUN 2014

Seperti yang talah saya tulis pada artikel yang terdahulu bahwa musim kemarau tahun 2014 akan mengalami kemarau yang panjang, demikian salah satu media masa sudah merilist bahwa musim kemaru tahun ini adalah musim kemarau panjang (nara sumber BMG). Untuk itu para petani hendaklah memperhitungkan musim di tahun ini agar tidak terjadi kerugian yang diakibatkan kondisi alam.

Petani singkong pada khususnya di tahun 2014 ini yang akan menanam singkong jangan sampai melewati bulan april, mungkin lebih baik menanam singkong terakhir awal bulan maret yang menurut prediksi saya jika di bulan April nanti sudah memasuki musim kemarau maka tanaman singkong masih mempunyai waktu 1 bulan untuk mengembakan akar agar jadi ubi singkong karena pada bulan Maret masih terdapat curah hujan yang dapat memenuhi kebutuhan singkong untuk mengembangkan ubinya, dan pada bulan April meskipun sudah memasuki musim kemarau sampai dengan bulan Agustus masih terdapat hujan sesekali.

Untuk lahan kadar airnya tinggi saat musim hujan apalagi yang terkadang tergenang air pada musim hujan harus di hitung pula bahwa kelak sebelum musim hujan tiba, singkong harus sudah cukup umur untuk dipanen. Hal ini sangat penting untuk mengantisipasi gagal panen karena busuk atau mati leles akibat tergenang air, juga bisanya pada saat musim hujan yang berarti saatnya petani menanam padi harga singkong cenderung jatuh akibat para petani padi beramai ramai memanen singkongnya karena lahan singkongnya akan di ganti dengan tanaman padi.

Mari kita tingkatkan hasil panen kita dengan lebih terliti lagi melihat gejala alam yang terjadi untuk menghindari kegagalan panen dan untuk mendapatkan harga yang layak.

By : esawe  

 

Rabu, 01 Januari 2014

TAPAK TILAS KEBUN KARET

Bermula di Kebun Karet Saudagar Tiongkok





Rimbunan perkebunan karet seluas 300 hektar yang terhampar di jantung pusat kota Jakarta, terpaksa harus tergusur akibat perkembangan zaman ke arah modernisasi.

Pohon-pohon karet kini berganti wajah dengan gedung-gedung pencakar langit. Daerah yang dikenal dengan nama Karet Tengsing itu memiliki sejarah yang cukup panjang.

Menurut salah satu sesepuh Karet Tengsin, Husni MT, 60 tahun, asal mula nama daerah yang kini termasuk kawasan Segitiga Emas Kuningan, berasal dari nama orang China yang kaya raya dan baik hati.

Orang itu bernama Tan Tieng Shin. Karena baik hati dan selalu memberi bantuan kepada orang-orang sekitar kampung, maka Tieng Shin cepat dikenal oleh masyarakat sekitar dan selalu menyebut daerah itu sebagai daerah Tieng Shin.

"Karena orang pribumi susah nyebutnya jadi Tengsin saja," ujarnya kepada VIVAnews.

Memang pada waktu itu banyak pohon karet, Karet Tengsin dulunya adalah perkebunan karet milik etnis China Betawi bernama Tieng Shin. "Di sini dulunya hutan yang ditubuhi berbagai macam pohon. Salah satunya pohon karet. Hutan ini kemudian berubah menjadi perkebunan karet oleh Tieng Shin," ungkapnya.

Karena kekayaan yang berlimpah dan sikapnya yang dermawan membuat para pribumi banyak bekerja di perkebunan miliknya.

"Warga di sini dulunya hidup sejahtera, kita biasanya makan dari hasil hutan yang cukup berlimpah. Banyak sayur mayur yang tumbuh subur. Jadi tidak udah beli tinggal ambil saja," ujar Ketua RT 06 RW 02 Karet Tengsin ini.

Husni mengakui jika kakeknya Saidi merupakan teman akrab Tieng Shin. Tak hayal dirinya pun mengetahui sejarah tersebut. "Tieng Shin sudah berada di sini sejak 1890, dia memiliki rumah yang sekarang dibongkar menjadi Menara Batavia," tuturnya.

Perkebunan karet milik Tieng Shin akhirnya tergusur setelah dibangunnya Stadion Gelora Bung Karno. "Jalan KH Mas Mansyur dulunya kebun karet, tapi akhirnya ditebang untuk dijadikan jalan," kenangnya.

Kebun-kebun yang rindang dengan pohon karet akhirnya mulai menghilang, namun jejak keluarga Tieng Shin masih tetap bertahan meskipun tidak berlangsung lama.

"Pasca meninggalnya Tieng Shin, anak dan cucu masih menetap, tapi tidak lama. Sejak rumah mereka juga ikut tergusur, jejak itu sirna," katanya.

Husni mengaku sedih dengan kondisi Karet Tengsin saat ini. Warganya menjadi susah, lingkungan menjadi kumuh. Penduduk asli pun tak kuasa dengan adanya serangan dari gedung-gedung pencakar langit yang mulai menutupi rumahnya dari sinar matahari.

Satu persatu mereka mulai angkat kaki dari perkebunan karet itu.

Kali Krukrut yang melintasi perkebunan Karet Tengsin pun ikut terkena dari dampak modernisasi. "Dulu kalinya bening, kita masih suka mancing, mencuci, dan mandi. Tapi sekarang airnya kotor," ujarnya lirih.

Kini Karet Tengsin hanya sepenggal cerita massa lalu yang selalu terkenang dengan keindahan perkebunan karetnya. Karet Tengsin merupakan Kelurahan di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Karet Tengsin memiliki 70 RT yang terangkum dalam 9 Rukun Warga. Jumlah warga Karet Tengsin hampir 15 ribu jiwa.

Mereka tinggal di atas lahan, termasuk lahan Pemakaman Karet Bivak yang terkenal itu seluas 153 hektar.


sumber : vivanews.com

SELAMAT TAHUN BARU

2013 sudah telewati penuh dan kini kita mulai lagi dengan tahun baru 2014, sebenarnya tidak ada yang baru dalam perjalan kehidupan ini hanya sirkulasi penanggalanlah yang membuat seolah ada yang baru. Masalah, untung, rugi, tetap silih berganti.

DALAM KESEMPATAN INI SAYA INGIN MENGUCAPKAN SELAMAT TAHUN BARU 2014 BAGI KITA SEMUA. SEMOGA KITA SEMAKIN SUKSES DAN BERBAHAGIA SELALU.

Tahun 2014 di awali dengan musim penghujan yang menurut pengamatan saya datangnya lebih awal dari tuhun tahun yang sudah sudah. Dengan kata lain di akhir tahun 2013 sudah terjadi musim hujan dengan intensitas yang besar. Bagi saya ini adalah gejala alam yang akan berpengaruh dengan apa yang akan terjadi untuk musim berikutnya. Hal ini yang bagi saya kemungkinan akan terjadi musim kemarau yang lebih cepat, dengan tingkat kekeringan yang cukup tinggi. Sehingga baiklah para petani Indonesia agar dapat memperhitungkan musim kemarau yang akan datang untuk di sikapi secara serius. 

Sebagian besar petani Indonesia masih mengandalkan hujan sebagai pondasi dasar bercocok tanam, karena pemerintah kususnya departemen pertanian dan departemen pekerjaan umum belum bisa menciptakan irigasi yang tak kenal musim (mungkin kempuan berfikirnya belum sama kesana). Oleh karena itu sekedar di waspadai bahwa musim kemarau yang akan datang akan lebih cepat datang dengan tingkat kekeringan yang tinggi dan waktu yang lebih panjang.

salam petani
by : esawe