Selasa, 07 Oktober 2014

Musim Trek Kelapa Sawit 2014

Udara yang menyeka muka ku cukup terasa panas sekali  terik matahari, serta keringnya tanah yang ku injak sangat menggabarkan betapa keringnya kemarau tahun ini, meskipun sudah menginjak di bulan yang ke 10 di tahun 2014 ini namun, sudah hampir 2 bulan sejak hari raya lebaran tak setetes air pun yang jatuh di kebun sawit ku, sungguh tahun ini sangatlah terasa sulit bagi para petani sawit.

Saat ini barulah saya betul betul merasakan inilah nasib menjadi petani kelapa sawit, betapa tidak hasil panen dengan luas lahan  kurang lebih 2 ha yang biasanya bisa menghasilkan minimal 1,5 ton setiap panen, kini hanya bisa dipanen dengan 0,2 - 0,5 ton perpanen bayangkan cukup fantastis sekali hasil nya...... dari hasil catatan saya produksi sudah mulai turun beberapa bulan yang lalu mulai dari 0,9ton, 0,8ton, 0,6 ton 0,5ton bahkan terakhir hanya 0,2ton.  Coba saya hitung dengan tonase seperti itu, berapa batang pohon kah yang berbuah ? sungguh mengerikan. 
                                                          
Bagaimana seorang petani sawit yang hanya mempunyai lahan 2 hektar ? saya sudah bisa pastikan mereka hanya dapat memenuhi kebutuhan primernya saja bahkan mungkin kurang, karena ketika panen raya pun sudah dipastikan harga akan mengalami penurunan, sempat ada rumor untuk kelapa sawit adalah  ada buah gak ada harga, ada harga gak ada buah. Petani sawit akan selalu terjepit dan akan selalu meregang dompet hihihihihi..... sungguh memilukan. 

Sempat saya membaca testimoni atau artikel artikel di berbagai blog atau media sosial lainya yang selalu mengutarakan bahwa betapa indahnya bertani sawit, ternyata setelah saya alami sendiri itu semua hanya hitungan metematik saja dimana ada pertambahan dan perkalian dan pengurangan akan ketemu sebuah hasil yang ideal bahkan hasil yang maksimal, sedangkan foktor - faktor lain terabaikan dalam pengungkapan di setiap testimoni atau artiket yang menyebabkan perbedaan yang cukup besar antara hitungan dengan kenyataan.

Setelah saya mengalami sendiri apa yang terjadi maka saya ingin sekali menulis di blog ini sebagai gambaran pait nya menanam sawit, tapi apa yang saya alami ini mungkin bukan merupakan parameter tunggal untuk sebuah opini, mungkin teman-teman yang lain tidak sependapat dengan saya karena mungkin hasil sawitnya masih tetap bisa diharapkan walau memang ada penurunan tapi tidak seektrim sawit saya, silahkan menanggapi pengalaman saya ini. Paling tidak tulisan saya ini akan menjadi pertimbangan bagi para petani yang akan terjun ke dunia sawit agar lebih memperhitungkan bukan hanya dengan pethitungan diatas kertas atau secata matematik saya tapi lebih menyeluruh terhadap dapak dan resiko nya.

salam petani Indonesia
by- esawe

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar