Selasa, 07 Oktober 2014

Mencetak Kebun Buah Buahan

Semua satu persatu sudah mulai nampak hasilnya dan apa yang terjadi saat ini masih belum menunjukan sentimen positif pada aktual hasil panen.  Dari hasil yang telah saya lewati semua masih cukup memprihatinkan :
1. Kebun karet harga saat ini cenderung turun dan turun dan per bulan September 2014 ini harga
    hanya Rp. 5.000,- per kilogram (karet mingguan) betapa rontoknya harga yang belum bisa
    menggantikan income saya sebagai karyawan saat ini.
2. Kebun sawit mimpi indah dulu terealisasi dengan penurunan hasil panen secara terus menerus
    hampir hasil panen tak dapat di jadikan pengganti income saya sebagai karyawan saat ini, dimana
    hasil panen dari bulan Juli 2014 mengalami penurunan yang tak henti hentinya sampai panenan
    perbulan September 2014 dengan areal kurang lebih 2 ha hanya menghasilkan 240 kg TBS.
    sungguh mengerikan.
3. Kebun singkong angan angan yang penuh dengan kalkulasi dan perhitung matekmatik juga tidak
    bisa meralisasikan apa yang di cita citakan, panenan tahun lalu di hadapkan dengan menunggu
    harga layak dan curah hujan yang tinggi. Akibatnya maju kena mundur kena. Di jual rugi karena 
    harga rendah di tahan rugi karena banyak yang busuk akibat curah hujan yang tinggi. Dan
    terjadi gagal tumbuh akibat kemarau yang sangat kering.

Harapan seakan semakin mejauh semua tak realisasikan dengan prima, ada saja yang membuat saya gagal dalam bertani. Akan tetapi sudah niat saya untuk terus maju menjadi petani yang madani saya tak putus asa, saya cari terus celah ekonomi di bidang pertanan. Satu hal yang sekarang menggelitik mimpi saya adalah sebuah pertanyaan apalagi yang dapat di olah dari lahan lahan yang ada agar dapat menghasilkan produktifitas yang cukup bernilai ekonomis, sekarang adalah mencari ide ide yang mana dengan lahan yang terbatas atau yang tidak luas dapat menghasilkan ration pendapatan yang tinggi, sehingga terjadi efisiensi lahan, karena apa yang telah ditanam saat ini adalah jenis tanaman yang memerlukan areal yang cukup luas untuk menghasilkan pendapatan yang layak. Seperti halnya sawit saya membutuhkan lahan berhektar hektar agar pendapatan saya layak untuk hidup seperti saat ini ketika saya masih menjadi karyawan, demikian karet dan singkong semua adalah jenis tanaman yang harus di tanam dalam suatu areal yang sukup luas. Berfikir dan terus berfikir untuk mencari terobosan agar apa yang saya harapkan dapat menjadi kenyataan.

Buah buahan adalah alternatif yang saya temukan setelah sekian lama berfikir dan berfikir untuk mencari celah nasib di bidang pertanian ini, awalnya ketika saya mengalami kegagalan panen singkong yang membuat saya merugi, ke kecewaan itu sempat terobati oleh pohon duku yang kala itu saya sisakan alias tidak saya tebang, ketika saya sedang lemas menelan gagal panen ternyata pohon pohon duku tersebut mengalami panen raya, wah terasa tersiram air hujan di musim kemarau rasanya. Hasilnya cukup lumayan dengan menjual "tebas" jual di pohon saja saya memperoleh uang Rp. 20.000.000,-  dari seluruh total pohon duku itu pun satu pohon tidak saya jual karena untuk oleh oleh tetangga dan untuk di makan bersama pengurus kebun, padahal pohon pohon duku tersebut sama sekali tidak pernah tersentuh oleh perawatan, saya biarkan tumbuh begitu saja tanpa pemupukan dan tumbuh bersama semak semak yang sangat lebat. Saya sempat berfikir apakah ini suatu hal yang harus saya kembangkan ? tapi semua berlalu begitu saja. Selang beberapa bulan berjalan saya pergi ke kebun singkong saya kembali lagi saya sempat terpukul oleh pertumbuhan singkong saya tidak sesuai dengan umur, sihingga bayangan kerugian sudah terbayang jelas dengan kondisi yang lemas saya mengunjungi kebun karet saya yang lokasinya sekitar 20 km dari lokasi kebun singkong saya, niat saya adalah ingin memupuk pupuk lanjutan per 2 bulan sejak setelah panen raya itu. Setelah selesai memupuk saya sempatkan untuk melihat lihat pohon karet saya dan ketika saya sedang melihat lihat pohon karet, mata saya terfokus melihat pohon pohon durian yang dahulu waktu membuka lahan untuk di tanami karet belum sempat saya tebang, betapa terkejutnya saya karena ternyata sekita 15 batang pohon durian yang tersisa semua sedang berbunga sangat lebat. Pengalaman yang kedua kali ini setelah duku yang lalu membuka fikiran saya yang berlalu dan terpendam dalam kesibukan saya.

Saat ini saya sedang mempersiapkan penanaman pohon buah buahan untuk di tanam di musin penghujan nanti, tentunya pohon buah buahan yang saya tanam haruslah yang mempunyai nilai jual yang tinggi karena saya hanya memanfaatkan sisa sisa area di kebun karet tidak tertanam pohon karet, agar hasil yang di peroleh sangat efektif dan optimal. Saat ini saya sedang mencari 14 jenis buah buahan yang bernilai jual tinggi dan cocok dengan kondisi dan situasi kebun saya.

Salam Petani Indonesia
by-esawe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar